Mulanya, ia bergabung bersama komplotan pemburu liar demi mendapatkan rupiah. Sebuah jalan gelap atas masa lalunya yang pecah akibat rasa sakit hatinya kepada ayah kandungnya. Jalan itu pula yang ia harapkan dapat menemukan sosok kerinduan Ibu. Hingga ia bertemu di sebuah desa yang memantul sukma ketertegunan; Desa Pehduren yang tak pernah sepi dari nyaring suara Al-Barzanjiy. Di desa itulah terjadi tragedi sasar peluru pada salah satu warga yang menjadikan ia meluruhkan segala dendamnya. Ia menemukan pijar kesejukan. Ia kembali bijaksana dan belajar kemanusiaan. Meniti jalan baru penuh cinta. Dialah Mitsl.
Begitulah inti sinopsis novel Mitsl. Berbagai intrik permasalahan dalam lingkungan kita yang mencakup mitos, kerap memunculkan berbagai penilaian dan stigma. Hal ini menjadi konstruksi sosial yang melekat pada adat masyarakat. Melalui novel ini, setidaknya kita bisa memahami bahwa keyakinan spiritual itu ada, dan perwujudan aksiologi dari keyakinan tersebut dapat membuka lebar rasa toleransi kita (jika kita memahaminya).
Mitsl adalah rilis terbaru dari Hanifah Hikmawati, S.S., M.Sos, novelis muda prolifik sekaligus dosen IAI Ngawi, alumnus Sastra Arab (S-1) dan Kajian Budaya (S-2) UNS. Novel tersebut pada pertengahan Maret 2019 akan dibedah di Auditorium IAI Ngawi oleh kritikus sastra dan tokoh pesantren otoritatif. Novel yang diterbitkan oleh Penerbit IAI Ngawi ini bisa didapatkan via pembelian langsung/order melalui CP 085731628908.
Leave a Comment