Sebagai Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, Institut Agama Islam Ngawi (IAI Ngawi) memiliki kepedulian terhadap pengarusutamaan pendidikan berbasis nilai kebangsaan dan moderasi beragama bagi para mahasiswanya. Kepedulian tersebut di antaranya diwujudkan dalam bentuk pengembangan konten dan desain pembelajaran yang bertumpu pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan moderasi beragama. Konten dan desain pembelajaran berperan penting sebagai titik berangkat dan pedoman untuk memperkuat pandangan keagamaan mahasiswa yang bercorak moderat dan kompatibel dengan nilai-nilai kebangsaan. Tantangan mutakhir yang harus direspons secara jitu oleh dunia pendidikan tinggi tidak hanya sebatas pada persoalan penyiapan sumberdaya manusia yang dapat berkompetisi di era revolusi industri 4.0 dan seterusnya, namun juga antispasi serius terhadap penyebaran ideologi dan pandangan keagamaan lintas negara yang berpotensi memperlemah ketahanan ideologi kebangsaan warga negara serta karakteristik moderasi beragama mereka.
Selama satu hari penuh, para dosen IAI Ngawi mengikuti lokakarya pengembangan konten dan desain pembelajaran berbasis penguataan nilai-nilai kebangsaan dan moderasi beragama di perguruan tinggi. Sebagai tahap pertama, lokakarya tersebut berhasil merumuskan rencana strategis dan rencana operasional pengembangan konten dan desain pembelajaran berbasis penguataan nilai-nilai kebangsaan dan moderasi beragama di lingkup perguruan tinggi, yang untuk selanjutnya akan terus digodok dan dikembangkan secara bertahap dan berkesinambungan menjadi produk bahan ajar dan panduan pembelajaran. Lokakarya yang berlangsung pada 26 Januari 2020, dan diadakan di sebuah balai pertemuan di sekitar destinasi wisata Kebun Teh Jamus, Sine, Ngawi itu, merupakan bentuk kerjasama antara IAI Ngawi dan Kantor Kesbangpol Ngawi.
Untuk memperkaya perspektif, pada lokakarya kali ini didatangkan beberapa narasumber, di antaranya adalah Dafid Fuadi, S.Ag., M.Pd., Dosen dan Direktur Aswaja Center Kediri, serta Syamsul Wathoni, S.H.I, M.Si., Dosen sekaligus Instruktur Wilayah PKPNU Jawa Timur. Dari paparan mereka, secara jelas menyatakan bahwa wawasan kebangsaan dan moderasi beragama para mahasiswa wajib diselamatkan dari distorsi dan bahkan destruksi paham-paham Islam transnasionalis semacam salafi-wahabi, hizbut tahrir, ikhwanul muslimin, dan berbagai kelompok jihadis. Untuk itu para dosen dan pengelola perguruan tinggi harus memperluas cakrawala mereka agar terbentuk kesadaran bersama terhadap peta ancama yang ada sehingga dapat menginisiasi langkah-langkah pencegahan dan penangkalan, tentu dengan cara-cara yang tetap berkarakter mendidik, pedadogis, dan sesuai dengan iklim perguruan tinggi.
Rektor IAI Ngawi, Drs. KH. Mustaqim, Dip.Is.,M.Pd.I., dalam sambutannya saat membuka lokakarya menyatakan apresiasi yang dalam terhadap langkah Kantor Kesbangpol Ngawi menyambut baik tawaran IAI Ngawi untuk menghelat acara lokakarya itu. Sementera itu, Kasi Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara Kantor Kesbangpol Ngawi, Inngam, S.I.P., menyatakan bahwa penguatan nilai kebangsaan dan moderasi beragama merupakan tugas berat jika dilakukan hanya oleh pihak pemerintah. Untuk itu, peran strategis perguruan tinggi akan sangat membantu, dan pihaknya percaya bahwa pendidikan keagamaan yang dijalankan oleh perguruan tinggi agama merupakan pencerah dan solusi yang mampu menyelesaikan banyak problem, tidak hanya problem pengembangan sumberdaya manusia Indonesia yang dapat merespons tantangan era revolusi industri dengan segenap variannya, namun juga problem lunturnya semangat kebangsaan dan radikalisme keagamaan di kalangan mahasiswa. [admin]
Leave a Comment